Astika Rahmawati ( C1C013043 )
INTERNAL
CONTROL MENURUT COSO
- Definisi internal control
menurut COSO
Internal Control menurut COSO adalah suatu proses yang
dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable
assurance mengenai:
v Efektifitas dan efisiensi operasional
v Efektifitas dan efisiensi operasional
v Reliabilitas pelaporan keuangan
v Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku
v Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku
- Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:
v Control Environment
v Risk Assessment
v Control Activities
v Information and communication
v Monitoring
v Control Activities
v Information and communication
v Monitoring
Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling
berkaitan sebagai berikut:
- Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,
mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan
pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern,
menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalian menyediakan
arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang
yang ada di dalam organisasi tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh di
dalam lingkungan pengendalian antara lain integritas dan nilai etik, komitmen
terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit, gaya manajemen dan gaya
operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab, praktik dan
kebijkan SDM. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang lingkungan
pengendalian untuk memahami sikap, kesadaran, dan tindakan manajemen, dan dewan
komisaris terhadap lingkungan pengendalian intern, dengan mempertimbangkan baik
substansi pengendalian maupun dampaknya secarakolektif.
- Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis
terhadap risiko yang relevan untuk
mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan
bagaimana risiko harus dikelola. Penentuan risiko tujuan laporan keuangan
adalah identifkasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang berkaitan
dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan PABU. Manajemen
risiko menganalisis hubungan risiko asersi spesifik laporan keuangan dengan
aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran, dan pelaporan
data-data keuangan. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup
peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara
negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan
melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan
keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena berbagai keadaan, antara lain
perubahan dalam lingkungan operasi, personel baru, sistem informasi yang baru
atau yang diperbaiki, teknologi baru, lini produk, produk, atau aktivitas baru,
restrukturisasi korporasi, operasi luar negeri, dan standar akuntansi baru.
- Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
membantu menjamin bahwaarahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut
membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko
dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai
tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya
aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan
sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan review terhadap kinerja,
pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan pemisahan tugas. Aktivitas
pengendalian dapat dikategorikan sebagai berikut.
a) Pengendalian Pemrosesan Informasi
· pengendalian
umum
· pengendalian
aplikasi
· otorisasi
yang tepat
· pencatatan
dan dokumentasi
· pemeriksaan
independen
b) Pemisahan tugas
c) Pengendalian fisik
d) Telah kinerja
- Informasi Dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian,
penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang
memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. Sistem informasi yang
relevan dalam pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi
metode untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, menganalisa, mengklasikasi,
mencatat, dan melaporkan transaksi serta menjaga akuntabilitas asset dan
kewajiban. Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi tugas individu dan tanggung
jawab berkaitan dengan struktur pengendalian intern dalam pelaporan keuangan.
Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem informasi yang
relevan dengan pelaporan
keuangan untuk memahami :
a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan
a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan
b) Bagaimana transaksi tersebut dimulai
c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi
d) Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses informasi.
c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi
d) Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses informasi.
- Pemantauan / Monitoring
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja
pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan
operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini
dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi
secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Di berbagai
entitas, auditor intern atau personel yang melakukan pekerjaan serupa
memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. Aktivitas pemantauan
dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar seperti
keluhan pelanggan dan respon dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk
tentang masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan. Komponen pengendalian
intern tersebut berlaku dalam audit setiap entitas. Komponen tersebut harus
dipertimbangkan dalam hubungannya dengan ukuran entitas, karakteristik
kepemilikan dan organisasi entitas, sifat bisnis entitas, keberagaman dan
kompleksitas operasi entitas, metode yang digunakan oleh entitas untuk
mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi, serta penerapan
persyaratan hukum dan peraturan.
- Fokus Internal Coso:
- Fokus Pengguna Utama adalah manajemen.
- Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses secara umum.
- Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien, pelaporan laporan keuangan yang handal serta kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
- Komponen/domain yang dituju adalah pengendalian atas lingkungan, manajemen resiko, pengawasan serta pengendalian atas aktivitas informasi dan komunikasi.
- Fokus pengendalian dari eSAC adalah keseluruhan entitas.
- Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam poin waktu tertentu.
- Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari ESAC ditujukan kepada manajemen.
Kelima komponen IC di atas memiliki hubungan yang erat
satu sama lain. Larry F Konrath (1999) menggambarkan kelima komponen tersebut
bagaikan sebuah bangunan rumah dimana Lingkungan Pengendalian menjadi
pondasinya. Penilaian risiko, aktivitas pengendalian dan informasi dan
komunkasi menjadi pilar-pilarnya. Sedangkan Monitoring menjadi atapnya. Dengan
demikian, sebuah IC akan berjalan secara efektif jika kelima unsur tersebut
terbangun dengan baik dan beroperasi sesuai proporsinya masing-masing.
Menurut COSO, semua orang dalam organisasi yaitu Manajemen,
Dewan direksi, Komite Audit, dan Personel lainnya bertanggung jawab terhadap
pengendalian internal, karena semua orang dalam organisasi memiliki peran dalam
pengendalian internal, sehingga pengendalian internal tidak dapat berjalan
dengan baik apabila ada salah satu anggota yang tidak menjalankan perannya
dalam pengendalian internal. Pihak-pihak luar seringkali memberikan
kontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan, seperti Auditor eksternal,
Badan Regulasi dan legislatif, customer, analis keuangan, dan media massa.
Namun demikian pihak ketiga tersebut tidak bertanggung jawab terhadap
pengendalian internal karena mereka bukan bagian dari organisasi maupun bukan
bagian dari sistem pengendalian internal.
Kelebihan
dan Kekurangan Internal Control menurut COSO
- Kelebihan
- Pengendalian internal dapat membantu suatu entitas mencapai kinerja dan profitabilitas target dan mencegah hilangnya sumber daya.
- Dapat membantu memastikan pelaporan keuangan yang dapat diandalkan.
- Dapat membantu memastikan bahwa perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
- Menghindari kerusakan reputasi dan lainnya.
- Kekurangan
Pengendalian
intern dapat memastikan keberhasilan entitas yaitu, ia akan memastikan
tercapainya dasar tujuan bisnis atau setidaknya menjamin kelangsungan hidup.
Pengendalian yang efektif hanya dapat membantu entitas mencapai tujuan
tersebut. Hal ini memberikan manajemen informasi tentang kemajuan entitas, atau
kurang dari itu terhadap prestasi mereka. Tapi pengendalian intern tidak dapat
mengubah manajer inheren buruk menjadi baik. Dan pergeseran kebijakan atau
program pemerintah, tindakan pesaing atau kondisi ekonomi dapat melampaui
control manajemen. Control internal tidak menjamin
keberhasilan atau bahkan bertahan hidup.
Sumber :
- http://fajarmarthanugraha.blogspot.com/2013/04/internal-control-menurut-coso.html diakses pada tanggal 16 November 2014
- http://oneose.blogspot.com/2013/12/pengendalian-internal-menurut-coso.html diakses pada tanggal 16 November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar